Surabaya (ANTARA) - Atase Pertahanan (Athan) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad menyatakan wilayah pendakian para atlet tim Indonesia Big Wall Expedition (IBEX) yakni di Nameless Trango Tower, Pakistan dalam kondisi dan situasi yang aman.
Enam atlet asal Indonesia yang tergabung dalam IBEX rencananya akan mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak Nameless Trango Tower, Pakistan yang merupakan tebing terbesar di dunia dengan tinggi 6.251 Mdpl dan jalur pemanjatan tersulit yakni sepanjang 1.100 meter.
“Kemarin saya sudah berkoordinasi awal bahwa di wilayah tersebut cukup relatif aman untuk wilayah pendakian,” kata Atase Pertahanan RI di Islamabad Kolonel Inf Henru HS kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.
Henru menjelaskan Nameless Trango Tower berada di distrik Skardu, bagian Gilgit-Baltistan yakni masuk wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan namun masih relatif aman lantaran yang menjadi hotspot sengketa adalah wilayah timurnya yakni perbatasan Khasmir dengan Pakistan.
Meski tidak ada penonjolan suatu kasus, Henru mengingatkan bahwa di wilayah pendakian terdapat sedikit kelompok-kelompok seperti kelompok Syiah dan Sunni yang terkadang mereka masih mengganggu.
“Mereka masih ada, kadang-kadang sering terjadi gangguan. Tapi akhir-akhir ini tidak ada,” ujarnya.
Selain keamanan, ia mengatakan cuaca di Pakistan saat ini masuk musim panas dengan suhu bisa mencapai 45-47 derajat celcius namun untuk di Distrik Skardu suhu harian sekitar 25-28 derajat Celcius dengan suhu saat malah hari sekitar 11-18 derajat Celcius.
Di sisi lain, di atas ketinggian 4.000 meter cuacanya cukup ekstrem sehingga harus menjadi pertimbangan bagi tim IBEX untuk membawa perlengkapan yang cukup memadai ketika menghadapi situasi dingin.
Lalu untuk kabut dan awan di wilayah pendakian dalam kondisi yang disebut hazy design yaitu ditandai dengan kabut tipis atau kabut ringan dengan suhu di Trango Tower siang hari sekitar minus 4 hingga plus 7 derajat Celcius.
“Perlu diperhatikan ada perubahan cuaca saat ini secara umum, Pakistan mengalami curah hujan cukup tinggi diikuti dengan melelehnya gletser dan angin,” katanya.
Ia turut mengingatkan tim IBEX terkait budaya masyarakat setempat yang harus dimengerti dan dihormati yakni adanya batasan-batasan seperti tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan perempuan.
Sebagai informasi, IBEX merupakan rangkaian ekspedisi pemanjatan sembilan tebing besar dunia yang bertujuan menorehkan prestasi Indonesia di mata dunia termasuk terhadap Nameless Trango Tower.
Pelaksanaan Ekspedisi Merah Putih Trango Tower (EMPTT) Pakistan 2025 ini sekaligus merupakan salah satu bentuk Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia dan Peringatan 75 tahun Hubungan Indonesia-Pakistan.
Selain itu, EMPTT Pakistan 2025 yang merupakan sinergisitas antara lBEX dengan KBRI Islamabad, Pelindo Terminal Petikemas, BRI, dan Eiger tersebut juga menjadi salah satu upaya kampanye pentingnya menjaga lingkungan agar lebih baik untuk generasi selanjutnya.
Akan ada enam atlet pendaki yang akan menjalankan ekspedisi ini yakni Asep Tatang, Freden Sembiring, Deden Wahyudin, Nazib Fadlullah, Iqbal Kamal Fasya, dan Iqbal Ramadhan.
Ekspedisi akan berlangsung selama 30 hari diawali dengan keberangkatan dari Indonesia pada 13 Juli 2025, mulai melakukan tracking di Nameless Trango Tower pada 17 Juli sampai 19 Juli 2025, hingga pemanjatan tebing dilaksanakan mulai 25 Juli sampai 10 Agustus 2025.
Athan KBRI Islamabad: Wilayah pendakian IBEX di Pakistan aman
Rabu, 2 Juli 2025 21:15 WIB

Seorang atlet panjat tebing yang tergabung dalam tim Indonesia Big Wall Expedition (IBEX) Nazib Fadlullah melakukan latihan panjat tebing. ANTARA/HO-IBEX