Istanbul (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali bahwa Moskow menolak penyebaran senjata pemusnah massal, termasuk potensi kepemilikannya oleh Iran, dalam wawancara yang dipublikasikan pada Sabtu (21/6).
Kepada Sky News Arabia, Putin menyatakan bahwa Rusia mendukung hak Iran untuk mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai, dengan menekankan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) “tidak menemukan bukti” bahwa Teheran tengah membangun senjata nuklir.
Ia menyambut baik fatwa Iran yang melarang senjata nuklir, dan menyebutnya sebagai langkah penting yang harus dipandang serius. “Kami percaya Iran memiliki hak untuk menggunakan energi nuklir secara damai, dan kami siap membantu,” ujar Putin.
Ketegangan meningkat sejak Jumat (13/6) ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian dibalas Teheran dengan serangan balasan.
Moskow telah berulang kali memberitahu para pemimpin Israel bahwa “Iran tidak sedang mengejar senjata nuklir” dan menyerukan dialog untuk meredakan ketegangan di kawasan serta mendorong keamanan kolektif.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Rusia juga menyatakan pentingnya menetapkan Ukraina sebagai negara netral, di luar aliansi militer mana pun, dan tanpa senjata nuklir. Ia menilai jaminan semacam itu sangat penting demi stabilitas kawasan yang berkelanjutan.
Putin juga menegaskan bahwa Rusia bersikeras agar Kiev mengakui hasil referendum di empat wilayah Ukraina, dan memperingatkan bahwa mengabaikannya bisa memicu konflik bersenjata baru.
Ia mengeklaim bahwa Rusia dan Ukraina sempat hampir mencapai kesepakatan dalam pembicaraan di Istanbul pada 2022, dan berharap kepemimpinan Ukraina saat ini akan mengutamakan kepentingan nasional dibandingkan agenda pihak ketiga.
Putin menuding “aktor eksternal” telah memanfaatkan Ukraina demi kepentingan geopolitik mereka. “Ukraina pantas mendapat masa depan yang lebih baik, bukan sekadar menjadi alat bagi pihak-pihak yang ingin melemahkan Rusia,” kata Putin menegaskan.
Sumber: Anadolu