Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tertangani dengan baik meski dampak bencana terus meluas.
“Meluas, ada tambahan pengungsi, seluruh kebutuhan mereka dapat dipenuhi dengan baik,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu.
Meski belum mendapatkan jumlah rinci penambahan pengungsi karena masih dalam proses pendataan tim petugas lapangan, Abdul memastikan para warga dari Desa Nurabelen di Kecamatan Ile Buran telah mengungsi ke titik aman di Konga untuk menghindari paparan material letusan.
Sebagian lainnya mengungsi ke Desa Nileknoheng yang terletak sekitar lima kilometer dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Desa Pululera atau sekitar 12 kilometer dari kawah gunung.
Berdasarkan data inventaris BNPB sebelumnya diketahui jumlah pengungsi sejak erupsi eksplosif pada November 2024 ada sebanyak 4.838 jiwa. Mereka sudah berada menempati di hunian sementara yang disiapkan pemerintah pada sejumlah desa di Flores Timur.
"Kami pastikan yang sudah ada mengungsi di rumah hunian sementara tidak terdampak signifikan oleh erupsi kemarin dan fasilitas dasar seperti listrik serta air bersih tetap tersedia," kata dia.
Erupsi yang terjadi pada Selasa (17/6) sore sekitar pukul 17.35 WITA itu menyemburkan kolom abu setinggi 10.000 meter dari atas puncak kawah aktif.
Hujan material vulkanik berupa abu, pasir, dan batuan kerikil dilaporkan jatuh hingga ke wilayah permukiman yang berada di luar radius Kawasan Rawan Bencana (KRB), seperti Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.
Akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka turut terdampak hujan kerikil, namun upaya pembersihan telah dilakukan agar jalur vital tersebut segera bisa digunakan kembali.
Sementara itu hujan kerikil juga berdampak langsung pada Pos PGA Lewotobi Laki-laki di Pululera. Petugas pos telah dievakuasi ke Gereja Pululera yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari lokasi pos untuk alasan keselamatan.
BNPB bersama Badan Geologi Kementerian ESDM terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berstatus Level IV ini secara intensif. Hasil pemantauan seismik dari alat di Pululera menunjukkan sampai saat ini masih terdeteksinya tremor dan dinamika magma di bawah permukaan.
BNPB memastikan pembaruan informasi akan terus disampaikan secara berkala dan koordinasi dengan pemerintah daerah tetap berlangsung dalam fase tanggap darurat bencana ini.
BNPB pastikan pengungsi erupsi Lewotobi tertangani baik
Rabu, 18 Juni 2025 11:35 WIB

Ilustrasi: Pengendara motor melintas berlatar belakang awan panas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (17/6/2025). ANTARA FOTO/Arnoldine Shanon/sgd/foc.