Lamongan (ANTARA) - Sejumlah arsitek muda di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, secara resmi membentuk Komunitas Arsitek Lamongan (KOMUNAL) sebagai wadah kolaborasi dan penguatan identitas arsitektur lokal di tengah perkembangan pembangunan daerah.
Ketua KOMUNAL Arif Rahmad Hakim mengatakan bahwa komunitas ini hadir dari keresahan bersama atas minimnya ruang pengembangan arsitektur berbasis nilai lokal di Lamongan.
“Kami ingin menyatukan ide, pengalaman, dan semangat untuk membangun Lamongan yang lebih berkarakter. Arsitektur adalah bagian dari identitas daerah yang harus dirawat dan dihidupkan kembali,” ujarnya saat dikonfirmasi di Lamongan, Minggu.
Ia menjelaskan, KOMUNAL dibentuk sebagai ruang diskusi, pertukaran gagasan, serta penguatan literasi arsitektur di kalangan profesional dan masyarakat.
"Kami siap untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan institusi pendidikan demi mewujudkan pembangunan yang kontekstual dan berkelanjutan," jelasnya.
Arif juga menyebut bahwa sejumlah narasi sejarah seperti peninggalan Candi Pataan, Masjid Sendang Duwur, Tugu Paduraksa, dan Stadion Surajaya menjadi inspirasi penting dalam membangun kembali identitas arsitektur Lamongan agar lebih tereksplorasi.
“Ini bukan hanya komunitas arsitek, tapi gerakan intelektual untuk membumikan kembali arsitektur Lamongan dalam konteks kekinian,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, pada pembentukan KOMUNAL diikuti 90 anggota dan dihadiri Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur, perwakilan Pemkab Lamongan, serta puluhan arsitek, mahasiswa, dan pegiat seni.
Rangkaian kegiatan tersebut meliputi peresmian komunitas, diskusi kelompok terarah, serta pameran karya arsitektur yang merepresentasikan semangat lokalitas dan inovasi.